Kalau Caleg Mau Kerja Keras, Biaya Kampanye Bisa Murah
By Abi Zahidah - Maret 17, 2018
Dalam sistem pemilu langsung tidak harus mengeluarkan biaya kampanye besar. Asalkan, para caleg mau kerja keras turun langsung mendatangi konstituen.
Dana kampanye yang mahal dalam sistem demokrasi terbuka seperti saat ini hanya berlaku bagi para politisi yang malas bekerja. Sehingga, paradigma pemilih sebagai barang yang bisa dibeli dapat muncul.
Dana kampanye mahal dilakukan oleh figur yang tidak mau kerja keras mendekati konstituen. Mereka memposisikan rakyat pemilih sebagai barang yang bisa dibeli dengan uang.
Politisi yang semacam ini justru akan merusak sistem demokrasi yang ada di Indonesia. Sebab, mereka menerapkan pola transaksional dalam meraih simpati masyarakat.Dana kampanye mahal dilakukan oleh figur yang tidak mau kerja keras mendekati konstituen. Mereka memposisikan rakyat pemilih sebagai barang yang bisa dibeli dengan uang.
Kaum instan ini tidak memiliki kedekatan ideologis dengan pemilih karena pola yang transaksional ini. Kaum instan ini berperan penting sebagai agen yang merusak demokrasi di Indonesia.
Oleh karena itu, dana kampanye bisa ditekan semurah mungkin apabila para caleg mau bekerja keras turun langsung bertemu dengan masyarakat tanpa harus mengerahkan basis massa.
Dana kampanye akan murah jika para figur caleg atau calon kepala pemerintah daerah intens turun dan menyapa rakyat, melakukan komunikasi secara dialogis, menyerap aspirasi rakyat untuk diperjuangkan menjadi program-program.
Sumber: Pihak ketiga yang berkompeten
0 komentar